Powered By Blogger

Laman

Jumat, 05 November 2010

BAGIAN-BAGIAN JALAN

Nindyo Cahyo Kresnanto
Blog: nindyocahyokresnanto.wordpress.com
Email: nindyo_ck@staff.janabadra.ac.id / nindyo_ck@yahoo.co.id
0813 2153 0007
BAGIAN-BAGIAN JALAN
DAMAJA (Daerah Manfaat Jalan)
DAMIJA (Daerah Milik Jalan)
DAWASJA (Daerah Pengawasan Jalan)
POTONGAN MELINTANG JALAN
Jalur Lalu Lintas
Lajur
Bahu Jalan
Median
Fasilitas Pejalan Kaki
Peraturan Perencanaan Geometrik Jalan Raya No.
13/1970 Direktorat Jenderal Bina Marga
Spesifikasi Standard untuk Perencanaan Geometrik Jalan
Luar Kota, SubDit Perencanaan Teknik, Direktorat Jenderal
Bina Marga, 1990
Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota No.
038/BM/1997, Direktorat Jenderal Bina Marga
Standard Perencanaan Geometrik untuk Jalan Perkotaan,
Direktorat Jenderal Bina Marga, 1992
Penyediaan Gambar Situasi, Penentuan Jenis Tikungan
Skala 1:1000
Penentuan Trace Jalan
Full Circle (FC)
ua a Spiral – Circle – Spiral (SCS)
Penentuan Koordinat PI
Kriteria Perencanaan:
p p
Spiral – Spiral (SS)
Penggambaran Hasil Rencana
Alinyemen Horisontal
Alinyemen Vertikal
Plan (Alinyemen Horisontal)
Profil Memanjang (Alinyemen
V tik l)
y
Pelebaran Pada Tikungan
Kebebasan Samping
Vertikal)
Penampang Melintang (Cross
Section)
Adalah aspek-aspek perencanaan bagian-bagian jalan (trase, lebar,
tikungan, landai, & jarak pandangan) dan juga kombinasi dari bagianbagian
tersebut sesuai dengan tuntutan dan sifat-sifat lalu lintas
dengan tujuan untuk menciptakan hubungan yang baik antara waktu
dan ruang dengan kendaraan agar dicapai efisiensi, keamanan dan
kenyamanan secara optimal dalam batas-batas kelayakan ekonomi.
Perencanaan geometrik terkait dengan arus lalu lintas, perencanaan
konstruksi jalan berkaitan dengan beban lalu lintas.
Perencanaan geometrik merupakan tahap lanjutan setelah proses
perancangan (planning). Proses planning berkaitan dengan analisis
pengaruh jalan terhadap perkembangan wilayah, sifat lalu lintas yang
harus dilayani, & kualitas pelayanan.
Sangat mempengaruhi perencanaan bagian-bagian jalan
Keadaan tanah dasar mempengaruhi lokasi dan bentuk
geometrik jalan
Tanah dasar jelek atau air tanah yang tinggi maka mungkin
trase harus pindah atau perlu timbunan tinggi
Di daerah dengan curah hujan tinggi perlu lereng melintang
lebih besar atau alinyemen jauh lebih tinggi dari tanah asli.
Untuk daerah datar perlu perencanaan drainase yang baik
Daerah pegunungan mempengaruhi pemilihan lokasi dan bagianbagian
jalan lainnya, bahkan type jalan.
Daerah pertanian dan industri banyak kendaraan truk yang
berbeda dengan daerah pemukiman atau wisata dimana banyak
mobil penumpang
Jalan di rural area banyak kendaraan kecepatan tinggi yang
perlu syarat perencanaan lebih berat dibanding jalan untuk
urban area yang didominasi kendaraan kecepatan rendah
Pemilihan trase di rural lebih bebas dari pada di perkotaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar