Powered By Blogger

Laman

Jumat, 05 Maret 2010

hello world

hi....
kita harus benar2 bangun....

Hemat Energi dengan Perencanaan Transportasi dan Manajemen Lalu lintas

solusihematenergi.com
solusi hemat energi listrik
« Hemat energi di rumah-Ganti Lampu anda dengan CFL..!!
Cara Mudah Hemat listrik di rumah »
Hemat Energi dengan Perencanaan Transportasi dan Manajemen Lalu lintas

Di banyak negara maju, untuk upaya menghemat energi sudah lama berkembang dan diaplikasikan. Kota-kotanya yang disebut-sebut sebagai tempat paling banyak mengkonsumsi energi juga sudah dikelola dan dirancang oleh pemerintah kotanya dengan konsep kota yang menghemat energi. Apa dan bagaimana saja konsep-konsep kebijakan pembangunan, perencanaan dan pengelolaan kota yang diharapkan dapat menghemat energi tersebut akan dirangkum dalam rangkaian tulisan di bawah ini.

Sebenarnya konsep-konsep atau gagasan-gagasan di bawah ini bukanlah hal yang baru karena di berbagai kota di negara-negara maju sudah banyak dipraktekkan. Untuk kota-kota di negara berkembang, prakteknya memang terlihat jauh lebih sulit ketimbang menemukan konsep/gagasannya itu sendiri. Penyebab utamanya paling tidak adalah pertama, karena tidak/belum adanya kebijakan politik dan kesadaran yang kuat dari pemerintah kota/daerah untuk memprogram, merencanakan dan menerapkan kebijakan hemat energi bagi pengelolaan kota dan penduduknya, dan kedua masih rendahnya kesadaran masyarakat/penduduk kota terhadap penghematan energi.

sedikitnya ada tiga persoalan kota yang sangat penting untuk diperhatikan dalam membangun kota hemat energi yakni pertama perencanaan sistem transportasi dan manajemen lalu lintas (transport planning and traffic management), kedua, perencanaan dan perancangan tata ruang kota dan tata guna lahan (urban spaces and land-use planning and design), dan ketiga perencanaan dan perancangan tata lingkungan dan tata bangunan (lanscape and building planning and design). Ketiga pokok persoalan ini akan dikupas dalam tulisan-tulisan berturutan berikut ini. Masing-masing pokok persoalan akan diberikan langkah-langkah strategis untuk membangun dan merencanakan kota yang hemat energi tersebut.

A. Perencanaan Transportasi dan Manajemen Lalu lintas (Transport Planning and Traffic Management)

Dalam upaya membangun kota hemat energi, beberapa langkah perencanaan transportasi dan manajemen lalu lintas yang bisa dipraktekkan adalah sebagai berikut:

1. Membangun dan menyediakan sarana dan prasarana transportasi publik/masal yang efisien dan representatif

Tak ayal lagi, konsumsi energi terbesar bagi kota-kota adalah dari sektor transportasi ini. Inilah sektor yang paling vital yang menandai denyut kehidupan sebuah kota. Sebuah kota bisa dianggap mati jika di dalamnya tidak ada dinamika pergerakan penduduk dari satu tempat ke tempat yang lain. Makin besar skala sebuah kota, dapat dipastikan makin banyak pula jumlah orang yang bergerak di dalam kota setiap waktunya. Oleh karenanya perencanaan dan pengelolaan sistem transportasi publik/masal yang baik, efisien dan representatif serta pengaturan/manajemen yang tepat akan menjadi faktor kunci bagi penghematan energi di kota.

Penyebab utama tidak hematnya sektor transportasi di berbagai kota di dunia hampir selalu dipastikan karena banyaknya kendaraan pribadi yang memenuhi jalan-jalan di kota. Dengan penentuan sistem dan penyediaan sarana transportasi masal dan efisien, diharapkan banyaknya pengguna mobil pribadi akan berkurang dan beralih kepada transportasi masal ini. Syaratnya, transportasi masal haruslah representatif, efisien, aman, dan nyaman. Karena sifatnya masal dan efisien, harga semestinya juga bisa murah dan terjangkau oleh semua lapisan masyarakat sehingga juga dapat menekan anggaran transportasi bagi masyarakat luas. Selain itu peraturan daerah/kota bisa dibuat sedemikian hingga menggunakan transportasi masal menjadi lebih hemat dibanding dengan memakai kendaraan pribadi, sehingga ini semakin mendorong sebagian besar masyarakat beralih ke transportasi masal ini.

Melalui sistem transportasi publik/masal yang efisienlah sebuah kota (bahkan negara) bisa sangat menghemat energi, karena pergerakan penduduk dapat diangkut dalam jumlah yang besar pada waktu yang sama. Menengok kota-kota besar di negara maju seperti Jepang, andalan utama transportasi masalnya adalah kereta listrik (densha) atau kereta listrik bawah tanah/subway, (cikatetsu) yang bisa mengangkut ribuan orang pada waktu bersamaan ketika jam sibuk. Selain praktis, aman dan nyaman, harga pun sangat terjangkau bagi masyarakat luas untuk ukuran masyarakat di Jepang, juga ketepatan waktunya dapat dijamin dalam hitungan menit.

Di kota-kota besar di Jepang, kita akan menemukan sistem kereta listrik yang sangat efisien yang menghubungkan sub urban dengan area pusat kota. Kereta-kereta itu pun hampir selalu dipenuhi ribuan penumpang. Selain itu, kereta-kereta listrik lokal dengan frekuensi yang sangat tinggi juga siap melayani penumpang di dalam area metropolitan. Sebagai misal pada Yamanote Line, salah satu jalur loop Kota Tokyo, kereta-keretanya berlari setiap tiga menit sekali di siang hari.

Sebagai gambaran dominannya penggunaan transportasi masal kereta listrik bawah tanah juga bisa dilihat di kota Nagoya, kota terbesar ketiga di Jepang. Sejak 15 November 1957, kota ini telah mulai mengoperasikan jalur subway pertamanya yakni jalur Nagoya-Sakae. Kini, ia telah memiliki banyak jalur kereta listrik bawah tanah dengan panjang total 89 km yang mengangkut penumpang mencapai rata-rata 1.100.000 orang perharinya. Sementara sistem bus dalam kotanya yang telah beroperasi sejak 1 Februari 1930 dan kini telah memiliki panjang jalur 746 km hanya mengangkut sejumlah 318.000 orang perharinya (data tahun fiskal 1 april 2004).

Gambar 1. Transportasi masal – Suasana penumpang kereta listrik di eki (stasiun) Kanayama, Nagoya. Para penumpang bergerak cepat dan dalam rentang 10-12 menit selalu datang kereta berikutnya. (Foto: Bambang Setia Budi).

Paling tidak hingga saat ini, jenis transportasi masal yang paling efisien dan mendekati ideal adalah kereta listrik. Selain ia dapat mengangkut orang dalam jumlah yang banyak, terjaminnya ketepatan waktu karena tidak pernah terjebak macet, ia juga tidak mengeluarkan gas buangan yang mencemari lingkungan sebagaimana jenis kendaraan lainnya yang mengunakan BBM seperti mobil atau bus. Lebih dari itu, jika jalurnya dibangun di atas tanah dengan rel yang disangga pilar-pilar atau dibangun di bawah tanah (subway) seperti di Jepang, maka ia tidak akan mengganggu kondisi permukaan tanah (untuk daya serap terhadap air, bandingkan dengan pembuatan jalan-jalan raya atau tol) dan juga tidak mengurangi ruang terbuka kota kecuali sedikit saja.

Namun, sekadar intermezzo – untuk kota semacam Jakarta yang sudah menjadi langganan banjir setiap tahunnya, tentu sistem kereta listrik bawah tanah tidak bisa diaplikasikan begitu saja karena musibah banjir membutuhkan pencegahan dan penanganan tersendiri lebih dulu. Bisa dibayangkan jika sistem kereta listrik bawah tanah dijalankan sementara kotanya sendiri masih belum bebas banjir atau pemerintah daerahnya masih kewalahan menangani banjir seperti sekarang, bisa jadi ruang bawah tanahnya menjadi kuburan masal penduduk kota yang mati tenggelam saat terjadi banjir.

Kalau tidak menggunakan kereta listrik, pemakaian bus juga bisa dilakukan sebagaimana yang telah ada sekarang yakni sistem busway transjakarta (koridor 1). Menurut survey terakhir tahun 2004 oleh ITDP (Institute of Transportation and Development Policy) yang berkantor pusat di New York, ada sekitar 7 persen pengguna kendaraan pribadi di Jakarta yang telah beralih menggunakan bus transjakarta ini. Angka itu tentu masih belum banyak mengubah kondisi jalan-jalan di Jakarta yang tetap penuh dengan kendaraan pribadi.

Salah satu contoh terbaik penggunaan transportasi masal bus ini bisa dilihat di Kota Curitiba, Brasil. Kota yang luas areanya 432 km2 dan jumlah penduduk 1,6 juta jiwa ini mengoperasikan 5 tipe angkutan bus dengan daya angkut hingga 270 penumpang. Satu di antaranya yang terkenal adalah tipe busway seperti yang dipraktekkan di Jakarta tersebut. Sebanyak 1100 bus membuat 12.500 total perjalanan sehari dapat mengangkut sebanyak 1,3 juta penumpang perharinya. Ini telah berhasil mengurangi ketergantungan warga kota pada mobil pribadi, dan meningkatkan penumpang hingga 50 kali lipat dibanding 20 tahun sebelumnya. Penduduk pun hanya mengeluarkan 10% dari pendapatan tahunan mereka untuk belanja transportasi (bandingkan dengan di Jakarta, yang sebelumnya 15%, kini diperkirakan mencapai 20% pasca kenaikan BBM per 1 oktober 2005 yang lalu). Lebih dari itu, kota Curitiba juga mampu menurunkan konsumsi BBM perkapita penduduk rata-rata hingga 30% lebih rendah dibandingkan dengan 8 kota lainnya di Brasil. Tak heran jika ia disebut-sebut juga sebagai salah satu kota dengan tingkat polusi terendah di dunia.

Bandingkan juga dengan situasi transportasi masal di Kota Bandung. Kota dengan luas area hanya 167 km2 (hanya 39% nya luas Curitiba) dan berpenduduk 2,5 juta jiwa ini (1,5 kali lipat lebih besar dengan Curitiba) mengoperasikan mobil kecil-kecil (biasa disebut sebagai angkot/angkutan kota) yang berdaya angkut hanya 10-15 orang sebagai transportasi masal utama. Kini jumlah angkot telah mencapai lebih dari 5.500 unit (5 kali lipat lebih banyak dengan jumlah bus di Curitiba) dengan panjang trayek total 437km (data Juni 2004). Oleh sebab kapasitas per-unitnya yang kecil ini, efisiensi energinya jelas jauh dari optimal karena menuntut jumlah unit yang banyak sehingga juga menambah volume polusi udara, belum lagi kondisinya pun sama sekali tidak nyaman. Bahkan, karena jumlahnya yang banyak dan berebut jalan dengan banyaknya kendaraan pribadi, ditambah dengan tidak adanya kejelasan di mana ia berhenti dan di mana ia menaikkan penumpang (karena di mana saja bisa berhenti dan di mana saja bisa menaikkan penumpang) maka sering pula malah menimbulkan kemacetan.
membangun kota hemat energi -- dari perencanaan sistem transportasi dan manajemen lalu lintas (transport planning Yakni dengan membangun jalur sepeda dan pejalan kaki . humane city foundation quot; 2007 quot; june -- Journal Tags: hemat energi, perencanaan kota • No Comments dengan perencanaan transportasi dan manajemen lalu lintas untuk penghematan energi di . utic dephub -- direncanakan itu sesuai dengan tata ruang dan perencanaan kota. transportasi, model transportasi, sarana, pola lalu lintas, jenis mesin kendaraan dan . sistranas2005 -- lalu lintas adalah suatu ruang gerak sarana transportasi yang dilengkapi dengan teknologi sarana dan prasarana transportasi yang hemat energi sekaligus dapat . b2w indonesia komunitas pekerja bersepeda indonesia articles -- adalah langkah lanjutan dari perencanaan sistem transportasi dan manajemen lalu lintas and traffic management) untuk upaya membangun kota hemat energi. . b2w indonesia komunitas pekerja bersepeda indonesia membangun kota -- dari perencanaan sistem transportasi dan manajemen lalu lintas (transport planning and traffic management) untuk upaya membangun kota hemat energi. energi ini dengan di . pemilihan model transportasi di dki jakarta dengan analisis kebijakan -- lalu lintas kurang padat PERENCANAAN TRANSPORTASI energi per penumpang akan sekecil mungkin dan transportasi perlu penerapan manajemen lalu lintas, antara lain dengan . manajemen pembangunan teori dan praktek di indonesia -- dan lintas dengan syarat yang paling menguntungkan. Tugas manajemen pembangunan dalam mobilisasi dana pembangunan Perencanaan dan transportasi, energi, irigasi, dan .

Video related toHemat Energi dengan Perencanaan Transportasi dan Manajemen Lalu lintas:

Related Search: some opensearch sites for reference, radon mitigation pa 610 4894501 remediation testing , file_get_contents works webrequest doesn't what gives?, how to repair error 3197 problems quickly, yahoo use rss to subscribe to search results internet ,

Tags: hemat energi bbm, hemat energi kereta, hemat energi lalu-lintas, hemat energi transportasi, transportasi massal

This entry was posted on Tuesday, June 9th, 2009 at 4:25 pm and is filed under artikel umum, hemat energi. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.
Top incoming search terms for this post
konsep perencanaan transportasi – perencanaan transportasi dki jakart – pola perencanaan transportasi kota tokyo –
One Response to “Hemat Energi dengan Perencanaan Transportasi dan Manajemen Lalu lintas”

1.
sakti says:
September 26, 2009 at 11:21 pm

thanks for share, keep cont.

Leave a Reply
Click here to cancel reply.

Name (required)

Mail (will not be published) (required)

Website

solusihematenergi.com is proudly powered by WordPress
Entries (RSS) and Comments (RSS).

PERENCANAAN KOTA

PERENCANAAN KOTA

* View
* clicks

Posted November 7th, 2008 by Allafa89

* Tugas Kuliah Lainnya

P E N D A H U L U A N
Penyediaan prasarana transportasi membutuhkan perencanaan yang komprehensif dan berkelanjutan. Untuk menjamin terlayaninya kebutuhan pergerakan secara optimal, atau tercapainya tujuan penyediaan prasarana tersebut sesuai dengan kemampuan sumber dayayang dimiliki. Salah satu aspek penting dalam perencanaan transportasi adalah prediksi kebutuhan transportasi di masa yang akan datang.
Perencanaan perangkutan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perencanaan kota. Rencana kota tanpa mempertimbangkan keadaan dan pola perangkutan yang akan terjadi sebagai akibat rencana itu sendiri, akan menghasilkan kesemrawutan lalu-lintas di kemudian hari. Keadaan ini akan membawa akibat berantai cukup panjang dengan meningkatnya jumlah kecelakaan, pelanggaran lalu-lintas, menurunnya sopan santun lalu-lintas, dan lain-lain.
Perencanaan perangkutan itu sendiri dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang tujuannya mengembangkan sistem angkutan yang memungkinkan manusia dan barang bergerak atau berpindah tempat dengan aman dan murah (Pignataro, 1973)
Kaitannya perencanaan kota dengan perencanaan perangkutan, yaitu perencanaan kota mempersiapkan kota untuk menghadapi perkembangan dan mencegah timbulnya berbagai persoalan atau penyakit kota agar kota menjadi suatu tempat kehidupan yang membetahkan dan layak. Sedangkan perencanaan perangkutan mempunyai sasaran mengembangkan sistem perangkutan yang memungkinkan orang maupun barang bergerak dengan aman, murah, cepat, dan nyaman.

Perencanaan Transportasi
Permasalahan dalam perencanaan transportasi yaitu pada sifat tansportasi yang lebih sebagai suatu sistem dengan pola interaksi yang kompleks, sehingga perencanaan transportasi dapat menjadi suatu kegiatan yang rumit dan memakan waktu, serta usaha dan sumber daya yang besar. Oleh karena itu dalam perencanaan transportasi dilakukan pembatasan-pembatasan terhadap tingkat maupun lingkup analisisnya, sehingga hasil perencanaan transportasi lebih bersifat indikatif dibandingkan sifat kepastiannya.
Perencanaan transportasi ditujukan untuk mengatasi masalah transportasi yang sedang terjadi atau kemungkinan terjadi di masa mendatang. Tujuan perencanaan transportasi adalah untuk mencari penyelesaian masalah transportasi dengan cara yang paling tepat dengan menggunakan sumber daya yang ada.
Dari sisi waktu analisisnya, perencanaan transportasi dapat dibedakan menjadi perencanaan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Perencanaan jangka pendek dan menengah umumnya tidak melibatkan perencanaan prasarana berskalabesar dengan biaya tinggi. Secara lebih rinci, ketiga jenis perencanaan transportasi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan Jangka Pendek (perencanaan operasional)
Cakupan tingkat perencanaan operasional adalah misalnya membuat denah untuk persimpangan, penyeberangan pejalan kaki. Lokasi parkir, penempatan pemberhentian bus, metode pemberian karcis, langkah-langkah keselamatan dan ketertiban lalu lintas.
2. Perencanaan Jangka Menengah (perencanaan teknis)
Tingkat perencanaan ini berkaitan dengan penataan pola manajemen lalu lintas, pembuatan jalan local, pengendalian parkir, pengorganisasian angkutan umum, kooedinasi pemberlakuan tariff, membuat kawasan pejalan kaki dan sebagainya. Semua iu memunculkan permasalahanyang kompleks, saling berkaitan dan memiliki efek sampingan. Unuk menanganinya dibutuhkan keahlian dari para professional yang terlatih.
3. Perencanaan Jangka Panjang (perencanaan strategis)
Berhubungan dengan struktur dan kapasitas jaringan jalan utama dan trasnportasi umum, keterkaitan antara transportasi dan guna lahan, keseimbangan antar permintaan dan penawaran, keterkaitan antara tujuan transportasi dengan ekonomi, tujuan lingkungan dan social kesemuanya merupakan masalahyang sulit untuk dimengerti, meskipun untuk para perencana transportasi professional sekalipun.
Segi Perencanaan Perangkutan
Penyediaan ruang gerak bagi alat angkut merupakan kebutuhan mutlak yang banyak merombak bentuk jaringan ’urat nadi’ kota besar dunia, dan juga telah melanda Indonesia. Perombakan ini, dan usaha memelihara prasarana yang sudah ada, menelan anggaran biaya yang tidak sedikit.
Perkembangan teknologi angkutan juga mempengaruhi pola gerak masyarakat. Atau sebaliknya, tuntutan kebutuhan gerak masyarakat mendorong agak sulit ditentukan, sama sulitnya seperti menentukan pengaruh timbal-balik antara perangkutan dan tata guna lahan.
Perangkutan dapat dilihat dari tiga sudut pandang, yaitu :
a. Sosial : masyarakat yang membutuhkan, menggunakan, dan mengelola perangkutan, dan juga yang melakukan pergerakan;
b. Fisik : prasarana dan sarana perangkutan yang memerlukan ruang bagi pergerakannya. Pengejawatahan kegiatan perangkutan juga berupa kenyataan guna lahan untuk jaringan jalan,yang bahkan meliputi 15-30% luas tanah perkotaan;
c. Ekonomi : bagaimana pun masalah ini ternyata tidak dapat dipisahkan.

Lingkup Perencanaan Transportasi
Lingkup perencanaan transportasi meliputi aspek-aspek yang berkaitan dengan rencana pengembangan wilayah / daerah. Tipe atau lingkup kajian studi perencanaan transportasi yang dibagi dalam 3 kelompok besar, yaitu:
1. Studi perencanaan prasarana transportasi
• Penyiapan master plan pelabuhan, bandar udara ataupun terminal antar moda.
• Penentuan trase jalan raya atau trase rel kereta.
• Penyiapan master plan pengembangan jaringan jalan.
• Penyiapan master plan prasarana transportasi bagi suatu daerah permukiman.
2. Studi kebijakan operasional
• Penyiapan sistem sirkulasi lalu lintas jalan.
• Strategi pengembangan tingkat pelayanan angkutan umum.
• Strategi operasional angkutan udara.
3. Studi perencanaan transportasi komprehensif
• Tudi kebutuhan prasarana dan sarana transportasi dari suatu rencana pengembangan daerah baru (daerah rekreasi, daerah industri ,ataupun daerah komersial).
• Studi pengembangan sistem trasportasi regional.
• Studi pengembangan sistem transportasi nasional.
Pihak yang Terlibat dalam Perencanaan Transportasi
Pihak yang terlibat dalam perencanaan trasnportasi sangat bervariasi, tergantung dari sistem kelembagaan yang berlaku di masing-masing negara. Secara garis besar, dalam suatu sistem perencanaan transportasi, umumnya ada tiga kelompok/ pihak yang terlibat:
1. Pihak penyekenggara studi, yaitu orang atau lembaga yang bertanggung jawab dalam pengambilan keputusan dari suatu studi. Untuk proyek milik swasta, pihak yang dimaksud dapat berupa represetatif dari perusahaan yang menyelenggarakan studi.
2. Pihak professional / pakar, yaitu pihak yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan studi pihak yang dimaksud biasanya merupakan lembaga professional.
3. Pihak masyarakat, yaitu terdiri dari sekelompok anggota masyarakat yang dipilih untuk mewakili masyarakat umum dalam proses studi.
Pihak penyelenggara dan pihak masyarakat sebagai pihak yang mengawasi atau mengarahkan pelaksanaan studi yang dilaksanakan pihak professional. Tugas pengawasan atau pengarahan diklasifikasi dalam tiga komite, yaitu:
1. Komite eksklusif, terdiri dari representatif dari pihak yang terlibat dalam pengambilan keputusan.
2. Komite pengarah teknis, terdiri dari perwakilan penyelenggara studi ataupun perwakilan dari lembaga-lembaga yang terkait dengannya.
3. Komite perwakilan masyarakat, terdiri atas perwakilan dari kelompok-kelompok kepentingan yang ada di masyarakat luas.
Proses Perencanaan Perangkutan
Tujuan merencanakan perangkutan adalah mencari penyelesaian masalah perangkutan dengan cara yang paling tepat dengan menggunakan sumber daya yang ada. Merencanakan perangkutan sebagai suatu kegiatan profesional dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat hanya jika semua masalah dan penyelesainnya dipandang dengan carayang setepat-tepatnya, meliputi analisis terinci dari semua faktor yang berkaitan (Black, 1981).
Merencanakan perangkutan pada dasarnya adalah memperkirakan kebutuhan angkutan di masa depan yang harus dikaitkan dengan masalah ekonomi, sosial, dan lingkungan. Masalah teknis perangkutan pada umumnya bertolak dari usaha menjamin bahwa sarana yang telah ada didayagunakan secara optimum dan ditujukan guna merancang dan membangun berbagai sarana baru. Sarana harus direncanakan untuk memenuhi kebutuhan lalu-lintasyang sudah ada maupun yang akan ada, diletakkan pada lokasi yang tepat di dalam daerah atau kota, dan secara ekonomi harus dapat dipertanggungjawabkan.
Perangkutan harus memberikan keuntungan maksimum kepada masyarakat dengan meminimumkan penggunaan waktu dan biaya. Pada saat yang sama harus diperhitungkan pula peningkatan tuntutan akan perkembangan kota atau tata guna lahan serta perluasan wilayah perkotaan.
Proses perencanaan perangkutan merupakan paduan berbagai ciri khas hubungan antarlingkungan kegiatan di dalam kota. Walaupun unsur dalam proses perencanaan disusun secara logis, hendaklah diingat bahwa prosesnya sendiri tidaklah selalu berurutan seperti susunan tersebut dibawah.

Tahapan Proses Perencanaan Perangkutan
(Martin dkk, 1966);
Tahap 1. Pendataan kondisi yang ada, meliputi tata guna lahan, kependudukan, pemilikan kendaraan, lalu-lintas orang da kendaraan, sarana angkut, kegiatan ekonomi, sumber keuangan, dan bangkitan lalu-lintas.
Tahap 2. kebijaksanaan pemerintah untuk masa yang akan datang, meliputi pengawasan dan kebijaksanaan pemerintah atas perkembangan pertanahan, serta ciri khas jaringan perhubungan yang akan datang.
Tahap 3. perkiraan perkembangan wilayah kota, meliputi taksiran kependudukan, kegiatan ekonomi, pemilihan kendaraan, tata guna lahan, dan jaringan perhubungan di masa yang akan datang.
Tahap 4. perkiraan lalu-lintas di masa yang akan datang, meliputi bangkitan lalu-lintas di masa depan, pilihan moda angkutan atau ragam kendaraan, perpindahan antarzone, pembebanan dari pergerakan antarzone ke dalam jaringan perangkutan, dan evaluasi.
Tahap pertama proses perencanaan perangkutan adalah mengumpulkan informasi. Pendataan dapat dilakukan bersamaan. Analisis data yang telah terkumpul dapat memberikan informasi dasar yang sangat diperlukan untuk mengenali ciri khas pembangkit lalu-lintas. Dari data ini pun dapat ditaksir pertumbuhan wilayah kota.
Taksiran keadaan bangkitan lalu-lintas di masa depan dan pengadaan jaringan perangkutan ditentukan berdasarkan data dasar dan dari hasil perkiraan pola pertumbuhan wilayah kota. Dari perkiraan keadaan pembangkit lalu-lintas dan usulan jaringan jalan dapat ditentukan pola lalu-lintas di masa dengan dan diwujudkan dalam sarana tertentu.
Hasil pekerjaan tersebut kemudian dinilai dalam lingkup tingkat pelayanan yang dikehendaki serta konsekuensi perkembangan sosial-ekonomi sebagai akibat usulan jaringan perangkutan. Beberapa penyempurnaan mungkin diperlukan, dan informasi yang diperoleh selama usaha tersebut patut digunakan untuk memodifikasi hasil yang telah dicapai pada tahap awal proses perencanaan. Kemudian pola perlalu-lintasan disusun sesuai dengan jaringan perangkutan yang telah disempurnakan. Proses ini berulang terus sampai tercapai hasil yang memuaskan.

Tahapan Kegiatan
(Kodoatie, RJ. Manajemen dan Rekayasa Infrastruktur)
Komponen utama dalam kegiatan perencanaan transportasi meliputi tahapan sebagai berikut:
• Formulasi tujuan, sasaran dan lingkup perencanaan: merupakan tahap awal dari perencanaan yang temasuk di dalamnya identifikasi masalah serta pengenalan lokasi perencanaan untuk menentukan metode perencanaan dan kebutuhan data.
• Prediksi kondisi masa yang akan datang: termasuk di dalamnya adalah prdiksi besar pergerakan juga pola interaksi serta dampaknya.
• Analisis hasil prediksi kondisi masa yang akan datang: analisis yang perlu dilakukan tergantung pada tujuan, sasaran dan lingkup perencanaan. Misalnya dapat berbentuk penentuan kebutuhan prasarana, pola operasi atau manajemen sarana-prasarana, dampak peningkatan atau penyediaan prasarana terhadap ekonomi, lingkungan dan sebagainya.
Tahapan yang cukup sederhana untuk proses studi perencanaan transportasi lengkap secara rinci adalah terdiri dari beberapa langkah dasar sebagai berikut ini:
• Penyusunan tujuan dan sasaran perencanaan, yaitu menyajikan suatu pernyataan yang jelas tentang tujuan dan sasaran rencana dengan beberapa indikasi prioritas.
• Pengumpulan data lapangan, yakni melakukan pengumpulan seluruh data yang diperlukan bagi suatu studi perencanaan transportasi.
• Identifikasi masalah, yakni mengkaji secara mendalam permasalahan-permasalahan yang ada dan mungkin di masa mendatang.
• Penyusunan alternatif perencanaan, yaitu perumusan alternatif-alternatif perencanaan dalam usaha mengantisipasi permasalahan yang ada dan yang dimungkinkan akan ada.
• Prediksi dampak perencanaan, yaitu melakukan prediksi terhadap komponen-komponen dampak yang mungkin akan timbul di masa mendatang untuk masing-masing alternatif perencanaan.
• Tahap Evaluasi, yaitu tahapan akhir yang melihat dampak yang dapat diperkirakan pada tahap ini dibanding dengan tujuan dan sasaran perencanaan yang ditetapkan.

Perencanaan Transportasi Jangka Panjang
Kegiatan perencanaan transportasi yang paling besar pada tahun-tahun terakhir ini ialah perencanaan transportasi perkotaan, dimana fokus perhatiannya adalah merencanakan prasarana jalan dan transportasi umum untuk masa depan. Dalam bidang perencanaan transportasi perkotaan inilah sebagian besar riset dan pengembangan alat-alat model baru yang telah dilakukan dimana sebagian besar pengalaman dalam perencanaan transportasi jangka panjang telah dikembangkan.
Perencanaan transportasi memiliki suatu hirarki sama seperti jenis perencanaan pengambilan keputusan lainnya yang pada satu pihak terikat oleh pertimbangan-pertimbangan transportasi di dalam konteks perkembangan social dan ekonomi nasional serta regional dan pihak lain terikat pula oleh desain dan operasi bagian-bagian tertentu dari system transportasi tersebut.
Proses perencanaan transportasi perkotaan telah dikembangkan sehingga dapat mencakup semua moda, dikoordinasikan dengan perencanaan tata guna lahan, dan berkesinambungan sehingga rencana tersebut dapat diperbaharui apabila terdapat perubahan dalam kondisi-kondisinya. Perencanaan transportasi perkotaan difokuskan pada rencana-rencana jangka panjang yang ditujukan terutama pada perbaikan-perbaikan fasilitas tetap yang besar.
Unsur-unsur yang penting dalam proses perencanaan perkotaan adalah pengumpulan data mengenai keadaan pada saat ini di daerah yang bersangkutan dengan system transportasinya, pengembangan model-model dan metode-metode untuk meramalkan kebutuhan masa depan dari sistem transportasi itu, pengadaan rencana-rencana alternative dari sekumpulan rencana yang akan disampaikan kepada pihak-pihak pembuat keputusan yang berwenang. Unsur lain yang juga penting adalah pemrograman komponen-komponen dari rencana tersebut, sehingga perubahan-perubahan tertentu dapat dilaksanakan pada saat yang terbaik.
Perencanaan transportasi daerah ditandai dengan tersedianya banyak pilihan, yaitu pilihan yang tidak hanya tergantung pada system tranportasi itu sendiri, tetapi juga tergantung pada pola tata guna lahan dan kebutuhan perjalanan yang berkaitan dengannya. Setiap daerah cenderung memiliki pola tata guna lahan dan kebutuhan perjalanan yang tersendiri. Karena itu, bentuk terbaik dari jaringan transportasi di suatu daerah mungkin sangat berbeda dengan bentuk terbaik di daerah lainnya.

Daftar Pustaka
Warpani, Suwardjoko. 1990. Merencanakan Sistem Perangkutan. Bandung: Penertbit ITB.
Kodoatie, RJ. 2003. Manajemen dan Rekayasa Infrastruktur. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Morlok, EK. 1984. Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi. Jakarta: Penerbit Erlangga.

PERENCANAAN DAN PEMODELAN TRANSPORTASI

I - 1
I. PENDAHULUAN
1.1 PERENCANAAN DAN PEMODELAN TRANSPORTASI
Permasalahan transportasi dan teknik perencanaannya mengalami revolusi pesat
sejak tahun 1980. Teknik perencanaan transportasi berkembang pesat seiring
dengan pesatnya perkembangan pengetahuan elektronika dan peralatan
komputer yang memungkinkan berkembangnya beberapa kobsep baru mengenai
sistem prasarana transportasi, sistem pergerakan, dan peramalan kebutuhan
transportasi.
Di Indonesia, permasalahan transportasi sangat komplek khususnya dibeberapa
kota besar seperti DKI Jakarta, Surabaya, Medan, dan Bandung. Kota yang
berpenduduk lebih dari 1-2 juta jiwa dapat dipastikan mempunyai permasalahan
transportasi. Di masa mendatang permasalahan transportasi akan semakin
komples seiring dengan faktor berikut:
􀂙 Urbanisasi
􀂙 Semakin jauh rata-rata pergerakan manusia setiap hari
􀂙 Semakin banyak wanita bekerja
􀂙 Semakin banyak pelajar dan mahasiswa
􀂙 Semakin banyak wisatawan
1.2 CIRI PERMASALAHAN TRANSPORTASI
A. Ciri kebutuhan akan transporasi
􀂙 Merupakan fungsi dari waktu, tujuan perjalanan, frekuensi, jenis cargo,
dll.
I - 2
􀂙 Pelayanan transportasi yang tidak sesuai dengan kebutuhan akan
pergerakan menyebabkan sistem transportasi tidak berfungsi dengan
optimal.
􀂙 Kebutuhan transportasi bersifat sebagai kebutuhan turunan. Pergerakan
terjadi karena adanya proses pemenuhan kebutuhan.
B. Ciri sistem prasarana transportasi
Ciri utama sistem prasarana transportasi adalah melayani pengguna. Dua peran
utama sistem prasarana transportasi:
􀂙 Sebagai alat bantu untuk mengarahkan pembangunan.
􀂙 Sebagai prasarana bagi pergerakan manusia dan/atau barang yang timbul
akibat adanya kegiatan di dearh tersebut.
C. Keseimbangan antara sistem prasarana transportasi dan kebutuhan akan
transportasi
1.3 PEMILIHAN PENDEKATAN MODEL
Hal yang harus diperhatikan dalam menentukan pendekatan analitis:
􀂙 Pengambilan keputusan. Apakah keputusan tersebut bersifat strategis, taktis
atau operasional
􀂙 Persyaratan ketepatan
􀂙 Tersedianya data yang dibutuhkan
􀂙 Kemutakhiran pemodelan
􀂙 Sumber daya yang tersedia
􀂙 Perysaratan proses data
􀂙 Tinkat kemampuan perencana dan peniliti
I - 3
1.4 FAKTOR DALAM PEMODELAN TRANSPORTASI
A. Spesifikasi model
􀂙 Struktur model: sederhana atau komple
􀂙 Bentuk fungsional: linear, non-linear, dll.
􀂙 Spesfikasi peubah
B. Kalibrasi dan pengabsahan model
Pengkalibrasian model menyaratkan pemilihan parameter yang
mengoptimumkan
Satu atau lebih ukuran kesesuaian yang juga merupakan fungsi dari data hasil
pengamatan.
1.5 CIRI DASAR PERENCANAAN TRANSPORTASI
􀂙 Multimoda. Kajian perencanaan transportasi selalu melibatkan lebih dari satu
moda transportasi sebagai bahan kajian. Karenanya diperlukan konsep sistem
transportasi integrasi antar moda.
􀂙 Multidisplin. Kajian Pertrans melibatkan banyak disiplin keilmuan karena
aspek kajiannya sangat beraragam.
􀂙 Multisektoral, banyak lembaga yang terlibat.
􀂙 Multimasalah. Masalah rekayasa, ekonomi, pertanahan, dll.
I - 4
1.6 PROSES PERENCANAAN TRANSPORTASI
Proses perencanaan transportasi dapat dilihat pada gambar berikut:
GAMBAR: PROSES PERENCANAAN TRANSPORTASI
Kondisi saat ini:
- Sistem transportasi
- Pola perjalanan
Data perencanaan:
Ekonomi, Populasi
Tenaga kerja, Tata
guna lahan, Lingkungan,
Kebijaksanaan
Tujuan dan sasaran:
- Daerah
- Wilayah
- Nasional
Perkiraan (forecast):
Ekonomi, Populasi
Tenaga kerja, Tata
guna lahan, Lingkungan
Model Estimasi Perjalanan:
- Bangkitan perjalanan
- Distribusi perjalanan
- Pemilihan moda, - Pemilihan rute
Perkiraan alternatif sistem transportasi
Evaluasi alternatif sistem transportasi
Pemilihan strategi pengembangan sistem transportasi

Rabu, 03 Maret 2010

royhan's tool

royhan's tool


Simposium XI FSTPT
Merging
(bergabung dengan jalan utama), Diverging (berpisah arah dari jalan utama), Weaving (terjadi
perpindahan jalur / jalinan), dan Crossing (terjadi perpotongan dengan kendaraan dari jalan
lain)
reroutingG
rade Separation
origin-destination survey
software TrafikPlan
memutar balik (u-turn)
SK Menteri Negara Lingkungan Hidup
No: Kep.48/MENLH/XI/1996, tanggal 25 November 1996
Indonesian Highway Capacity Manual (IHCM).
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGANA, Panduan Survei dan Perhitungan Lalu
Lintas Cara Manual
Peraturan Pemerintah RI No.65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyuunan dan
Penerapan SPM menyebutkan di beberapa pasal bahwa SPM disusun oleh Menteri dan
diterapkan dalam rangka penyelenggaraan urusan wajib
pasal 3 PP No. 25 Tahun 2000
UU No. 38 tahun 2004 maupun dalam PP No. 34 tahun 2006
US FHWA
(institusi yang menangani jalan Nasional di Amerika)
Proposed Performance Indicators For African Roads (World Bank, 2000)
PP No. 25 Tahun 2000
Kepmenkimpraswil No. 534/KPTS/M/2001
Panjang Jalan Provinsi SK Men. Kimpraswil No. 375/KPTS/M/2004,
PP No. 34 tahun 2006
Ebby, H, Ismanto,B, JBPTITBPP / 2005 Kajian Penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Bidang Jalan Di Jawa Barat, Master theses ITB, Bandung

CHIP.co.id
www.axioooutofthebox.com
www.nobelprize.com
www.amd.com
nusantaraview@googlegroups.com
http://poss.its.ac.id/risetnv/
www.muzu.tv
www.civilization.com
www.facebook.com/civnetwork
speaker: iML237 Orbit USB
Federation Internationale Des Ingenieurs-Conseils;

Tata guna tanah dalam perencanaan pedesaan, perkotaan dan wilayah /
http://www.duniatekniksipil.web.id/667/oleh-ole...

http://rovicky.wordpress.com/2007/08/12/gempa-itu-berbeda/
USGS NEIC (National Earthquake Information Center)
o [peduli-bencana.or.id] Re: [Forum-HAGI] Gempa Padang 30 September 2009, Jangan tunggu laporan !
http://bit.ly/uILyN

www.duniabuku.com
http://jobmilist.blogspot.com/ cari kerja
http://www.friendster.com
http://www.YAHOO.COM
down load manager

american society of civil engineers-journal
http://www.pubs.asco.org.journal
anumukti;a journal devoted
architecstore.com
http://www.uwm.edu/VIRCOM/cyber
civil & structural engineering
http://www.tandl.co.uk/journals
civil engineering and environmental
http://www.tandl.co.uk/journals
civil engineering digital library
http://www.academicinfo.net
civil engineering practice:journal
journal of engineering education
http://www.asce.org
journal of engineering materials & technology
http://www.asme.org/pubs/journals
journal of fluids and structures
http://www.academicspress.com
structural engineering portal
http://www.icivilengineer.com
the civil engineering virtual library
http://www.ce.gatech.edu/WWWCE
the indian concrete journal
civil engineering practice:journal
BSCES
http://www.quale.com

1stopAid
http://www.1stopaid.com/
101 top college,university
4scholarship
http://www.4scholarship.com
aauw educational foundation
http://www.aauw.org/3000/
absolutely scholarships
http://www.absolutelyscholarships.
academic exellence/academic award online application
http://www.faid.tamu.edu
ADB scholarship in hawaii
http://www.swin.edu.au/
ASEAN scholarshhips
http://www1.moe.edu.sg/ASEAN/
asia higher education loan program
http://www.iie.org/asiahelp/instruct
asia pacific leadership program
http://www.eastwestcenter.org/edu
association of rhodes scholars in
http://www.unimelb.edu.au/research/
beasiswa habibie net
http://www.habibie.net/2001/indonesia/
beasiswa untuk s1 teknik
http://www.panasonic.co.id/NPS1
beasiswa program master
gates millenium
http://www.qmsp.org/
goescience scholarship
http://pangea.standford.edu/EEGS/scholarships
scholarships
www.geology.ohio-state.edu/-guy/geoscience
german academic exchange service (DAAD)
http://www.daad.de
graduate degree fellowship
IEFC(international education finance corporation)
http://www.iefc.com
IIE(institute of international educational)
http://www.iie.org/pgms/
GMA scholarship
http://www.imgma.com/imgma/scholar.htm
informasi beasiswa untuk sekolah ke jepang
http://www.kamalindo.com/japan/beasiswa/lengkap.html
monbusho
http://www.embjapan.or.id/scholarship.html
http://www.id.emb-japan.go.jp/scholarship
moreeto quinsland enginering scholar(MQES)
http://www.moreeton.tate.net
NAFSA(association of international edu
http://www.nafsa.org/students/funding.html
the asean student assistance av program(asaap)
http://www.nafsa.org/asaap/
the asia(asian studies in asia)
http://www.iie.org/cies/asiafellowship
the british chevening scholarship

greget tuanku rao.mpssoftware.com

winmp3locator.com
http://www.stafaband.com
http://www.4shared.com
http://www.youtube.com
http://www.search-mp3.org
http://www.eastbaytech.com

http://www.bukune.com
http//lelakiidamanmertua.blogsome.com

jurnal_sipil@uph.edu
http//sipil-uph.tripod.com
http//geotech.pauir.itb.ac.id/-jts
base statistical method;for engineers n scientify.jhon.b.k n neville
http://www.midasuser.com
http://www.eol.org
www.page6.com

*untuk pencarian segala kalimat
"" u mencari sebuah susunan kata tertentu dgn sangat tepat
?intitle:index.of? jpg site:.id mecari suatu direktori
intitle untuk mencari kata kata dari judul dari suatu dokumen
allinurl:index.jsp untuk mencari syntax irl tertentu
file type:pdf"hacking" untuk jenis file tertentu
cache:www.friendster.com untuk mencari snap shot dari halaman yang telah terindex
site:www.google.com untuk menampilkan sagala yang ada pada situs tersebut
link: untuk menampilkan berapa link dari suatu site
related mencari halaman yang memiliki kesamaan
define:webpage untuk mencari defenisi suatu kata atau frase

http://www.opera.com
http://www.friendster.com
http://www.detik.com
http://www.detiksport.com
http://www.livescore.com

ICAO(1977)
AERO DINAMIS DESIGN MANUAL PART 1 & 2
TRANSPORTATION ENGINEERING
MERANCANG,MERENCANA LAPANGAN TERBANG/HERU BASUKI
PERATURAN-PERTURAN PENERBANGAN OLEH ICAO
PERATURAN-PERATURAN PENERBANGAN OLEH FAA
bentuk-bentuk lapangan udara lengkap dengan:
terminal building
runway,taxiway
apron
holdingway
dll
beserta ukurannya

SK SNI T 15 (1991)

http://www.google.com
allinurl:webcart/webcart.cgi?CONFIG=
https://209.167.253.244/cgi-bin/webcart/webcart.cgi?CONFIG=moountain&CHANGE=YES&NEXTPAGE=store.htmls&CODE=129
stlh store.htm echo"TEs HAck by poncopet cinta from solohackerlink" >tes.html
stlh store.html pwd
hasilnya : /usr/local/www/cgi-bin/webcart
kemudian berikan perintah ls
hasil sebagai berikut: certs cgi-bin clients data.default htdocs icons jelinek proxy

BANDARA DUNIA
http://geography.about.com/library/misc/blairports.htm
http://www.atlanta-airport.com.
http://www.pitairport.com/redirect.jsp
http://www.flymanchester.com/frames_airport_news.htm

download elektro
10.10.1.200